Menurut dia, cara itu jauh lebih efektif ketimbang marah-marah. Soalnya, kondisi di negeri orang yang lebih tertib dan tertata membuat mereka malu sendiri dengan kebiasaan buruk di Indonesia. "Iya, Pak, di Singapura itu bersih sekali, ya," tuturnya menirukan kata-kata karyawannya. Kalau sudah begitu, kata dia, jauh lebih mudah untuk membuat perubahan di perusahaan.
Para karyawan yang sudah merasakan tinggal di luar negeri juga bisa lebih memahami cara kerja dan manajerial yang modern. Soalnya, menurut dia, kualitas tenaga kerja di Indonesia sebetulnya mumpuni. "Kalau dari segi kemampuan, orang Indonesia itu pintar-pintar, lho. Hanya kebiasaan buruknya itu yang sulit dihilangkan," tutunya. Waktu yang efektif untuk mengubah pola pikir kira-kira dua bulan.
Cara ini juga diterapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang baru mengirim 20 karyawannya ke Valencia, Spanyol. "Program ini memang sudah beberapa kali dilakukan," kata Dahlan.
Menurut dia, PT KAI memang sedang gencar mengubah pola pikir karyawannya agar perusahaan bisa semakin maju. Karyawan yang dikirim merupakan pekerja yang sehari-hari mengurusi hal-hal teknis dalam perjalanan kereta. "Di sana karyawan-karyawan belajar bagaimana menjalankan kereta dengan baik dan aman," tuturnya.
ANGGRITA DESYANI
sumber tempo
1 komentar:
ditunggu gebrakan2 berikutnya pak dahlan
Post a Comment