Saturday, 17 March 2012
Mahasiswa UNY Bekali Cara Kembangkan Bekatul Jadi Donat
JAKARTA - Ketika menilik lebih dekat, masih banyak sumber daya alam di sekitar kita yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya bekatul. Padahal jika dapat mengolahnya dengan tepat, bekatul dapat menjadi barang konsumsi yang bernilai ekonomis.
Bekatul merupakan hasil samping penggilingan padi yang diperoleh dari lapisan luar karyopsis beras. Meskipun bekatul tersedia melimpah di Indonesia, namun pemanfaatannya untuk konsumsi manusia masih terbatas. Padahal, bekatul memiliki kandungan gizi yang sangat baik.
Melihat hal tersebut, mahasiswa jurusan Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan pelatihan pengembangan rice bran doughnuts (donat bekatul) di Dusun Kuwon Sidomulyo Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Para mahasiswa tersebut terdiri dari Din Azwar Uswatun, Erfina Prisca Indriyani, Ary Gunawan, Nurul Hidayah, dan Wiwik Susilowati.
Ketua tim, Din Azwar mengatakan, pelatihan yang diikuti oleh 26 anak dan pengasuh panti asuhan ini diharapkan dapat menambah sumber dana mandiri di panti tersebut. Selain dipasarkan, produksi donat bekatul ini juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh bagi dermawan yang datang ke panti tersebut.
"Pembelian bahan dasar pembuatan donat berupa bekatul dapat dibeli di tempat-tempat penggilingan padi di daerah Bantul, Yogyakarta. Sedangkan peralatan dan bahan pendukung yang lain dapat dibeli di toko-toko yang tersedia,” kata Azwar seperti disitat dari laman UNY, Selasa (13/2/2012).
Azwar menambahkan, karena bekatul memiliki tekstur kasar, maka sebelum dibuat adonan donat, harus diayak terlebih dahulu. Setelah diayak, baru dapat diolah lebih lanjut sehingga menjadi donat.
Sementara Erfina menjelaskan, pembuatan donat bekatul tidak ubahnya dengan donat pada umumnya. Adonan dimulai dengan pengocokan telur dan gula pasir serta ditambah garam secukupnya. Pengocokan dilakukan hingga telur berwarna putih kekuningan.
"Kemudian, masukkan tepung terigu kedalam adonan. Setelah itu masukkan margarine cair dan susu ke dalam adonan, lalu uleni lagi hingga kalis. Adonan diusahakan tidak terlalu lembek untuk memudahkan membuat bentuk donat,” tuturnya.
Erfina menyebutkan, setelah adonan mengembang, adonan pun dapat dibentuk. Diamkan adonan yang sudah dibentuk selama 30 menit dan tutup dengan kain basah agar adonan dapat mengembang. Adonan pun siap digoreng dan setelah matang dapat dihias dengan berbagai topping.
"Donat bekatul pun siap dikemas. Proses ini meliputi perapian hasil di setiap produk, kemudian dimasukkan ke dalam plastik kemasan yang telah diberi label," ujar Erfina.(mrg)(rhs) Margaret Puspitarini
0 komentar:
Post a Comment