JAKARTA - Biasanya, jika seorang penderita Diabetes mellitus (DM) terluka, maka lukanya akan susah sembuh. Bahkan, tidak jarang mereka harus mengamputasi bagian tubuh yang luka karena sulitnya merawat luka dengan baik ketika menderita DM.
Kini ada harapan bagi para penderita DM. Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengeluarkan inovasi teknologi pembasmi bakteri MRSA pada luka diabetes yang mereka namai Kill Your Bacteria (KYUBI). Fahad Arwani, Reno Muktiaji Herdhiansyah (Teknik Elektro UB), Arfianita Ramadhani, Putro Aneswari (Ilmu Keperawatan UB), dan Muhammad Fahri Akbar (Ekonomi Pembangunan UB) membuat KYUBI dengan menggunakan listrik berdaya rendah untuk membunuh bakteri dan mengurangi luka pada penderita DM.
Fahad Arwani mengungkap, KYUBI dilengkapi dengan gel elektrolit yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga mengapit luka. Setelah KYUBI dihidupkan, maka ia akan menghasilkan pulsa listrik DC dengan frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pulsa listrik ini akan melewati luka, lalu melakukan kompresi listrik dan memecah membran sel bakteri. Uji coba in vitro alat ini menunjukkan, dalam lima menit, KYUBI mampu membunuh 100 persen sejumlah bakteri.
"Alat ini menggunakan tegangan di bawah 9 volt untuk membunuh bakteri khusus pada luka diabetes sejak awal. Tegangan 9 volt ini adalah batas tegangan listrik yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia," ujar Fahad seperti dikutip dari laman berita UB, Prasetya Online, Sabtu (2/3/2013).
Arfianita dan Putri menjelaskan, KYUBI bisa menjadi alternatif pengobatan luka bagi para penderita diabetes. Selama ini, ujar mereka, obat untuk mengobati luka para penderita DM masih mahal.
"Bahkan harga satu butir obat bisa mencapai lebih dari lima ratus ribu rupiah. Alat ini dapat menjadi salah satu alternatifnya," ujar Putri.
Tidak hanya inovatif, KYUBI juga menjadi juara pada ajang ESPIRIEX 2013 untuk kategori internasional. Tim KYUBI kini sedang mengusahakan uji klinis dan mengusahakan hak paten.
0 komentar:
Post a Comment