Yahoo Messager
Status YM

Sunday 22 September 2013

Organisasi harus efisien oleh Budi Setiawan.


Organisasi harus efisien 
Tugas berat kini disandang oleh Budi Setiawan. Sebagai Presiden Direktur PT Pos Indonesia yang baru, dia harus bisa menjadikan perusahaan milik negara (BUMN) ini sebagai perusahaan pos terintegrasi dengan laba tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Bagaimana strategi untuk mencapai target itu? Berikut penuturan Budi Setiawan kepada wartawan KONTAN, Hendra Gunawan, di Jakarta, Kamis (15/8).
Tugas saya memimpin PT Pos Indonesia bisa dibilang cukup berat. Saya harus membawa PT Pos menjadi lebih baik dari kemarin, dan juga lusa harus lebih baik dari pada hari ini. Visi saya yaitu menjadikan PT Pos menjadi perusahaan pelayanan pos yang tepercaya. Sedangkan targetnya adalah membawa perusahaan ini menjadi perusahaan pos nomor satu di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini dari sisi pendapatan, PT Pos masih berada di peringkat tiga di bawah Malaysia dan Singapura. Padahal kalau dilihat dari sisi bisnis, potensi Indonesia lebih besar.
Laba Pos Malaysia tahun lalu sekitar Rp 600 miliar dan Pos Singapura sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan Pos Indonesia tahun ini baru Rp 325 miliar. Artinya, untuk mengejar mereka, kami harus bisa tumbuh sekitar 40% per tahun hingga 2016.
Jadi, kami harus menggenjot bisnis dari sekarang. Saat ini ada empat bisnis yang kami jalankan yaitu mail, logistik, retail, dan financial service atau layanan jasa keuangan.
Untuk financial service saat ini kami memiliki layanan Pos Pay, remitansi, dan giro. Perkembangan Pos Pay cukup besar seiring kerja sama yang dilakukan dengan sejumlah perusahaan, seperti pembayaran air bersih, listrik, leasing, dan pajak. Terakhir, kami melakukan kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri untuk gadai emas.
Selain itu, kami kerja sama dengan BTN untuk Tabungan Cermat. Saat ini Tabungan Cermat sudah sekitar Rp 2 triliun. Dari situ kami dapat fee 3%.
Selain menjalankan bisnis yang sudah ada, kami terus mengembangkan bisnis-bisnis baru di layanan jasa keuangan. Yang saat ini sedang dalam proses yaitu Post Card. Kartu ini bisa digunakan untuk semua jenis layanan di PT Pos. Misalnya, menerima transfer uang, maka uangnya akan masuk ke dalam kartu tersebut.
Keamanan kartu itu sama dengan kartu bank yang menggunakan chip. Nah, konsumen tinggal mencairkan uangnya itu di kantor Pos terdekat.
Kartu itu juga bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik, telepon, cicilan leasing, dan sebagainya, selama ada saldo di dalamnya. Rencananya, kartu ini akan kami luncurkan pada Januari 2014.
Namun, itu baru single purpose. Ke depan, Post Card akan kami jadikan multipurpose. Jadi, kartu itu tidak hanya bisa digunakan di gerai Pos, tetapi bisa digunakan di ATM perbankan.
Kami sudah berbicara dengan Bank Indonesia. Ada tim kami yang kini menangani proyek tersebut. Di dalam tim tersebut kami merekrut orang-orang yang capable di bidangnya, yaitu dari perbankan. Ini sejatinya juga untuk mendukung program cashless society yang digalakkan pemerintah.
Jika ini jadi dijalankan maka potensinya sangat besar sekali. Saat ini saja ada sekitar 14 juta transaksi setiap hari di PT Pos. Seperti transaksi pembayaran listrik yang sekitar 5,5 juta orang dan 1 juta lebih untuk transaksi pengambilan uang pensiun. Belum lagi pembayaran cicilan motor, menabung dan lain-lain.
Dari situ kami sudah memiliki basis pelanggan yang besar. Jadi ini juga bagian dari strategi kami melakukan up selling dan cross selling yang bisa dimaksimalkan.
Ke depan, kartu sakti ini diharapkan bisa digunakan untuk transaksi e-commerce. Biaya transaksi tidak akan lebih mahal karena mereka belanja online di merchant yang kerja sama dengan kami. Merchant juga diuntungkan karena mereka bisa menempatkan barangnya di gudang kami. Begitu ada pesanan, tinggal kami kirimkan.
Layanan jasa keuangan lain yang coba kami masuki adalah asuransi mikro. Kami sedang mencari mitra untuk masuk ke situ. Dengan jaringan yang kami miliki, ini merupakan peluang besar. Sudah ada beberapa perusahaan asuransi yang mau kerja sama, baik asuransi lokal maupun asing.
Kami tidak mau hanya menjadi agen penjual saja, tetapi bikin perusahaan joint venture dengan mereka.
Bisnis logistik juga akan kami kembangkan. Dengan ekonomi yang terus bertumbuh, arus pengiriman barang terus meningkat. Berdasarkan data Frost & Sullivan, bisnis logistik tumbuh sekitar 16,4%.
Kami meningkatkan kerja sama dengan maskapai penerbangan Merpati agar dapat menjamin ketersediaan angkutan udara. Sebelumnya kami juga melakukan kerja sama, tapi baru sebatas penyediaan slot. Nah, sekarang ditingkatkan lagi kerja samanya, yaitu Merpati akan menyediakan pesawat khusus untuk mengangkut logistik kami, terutama untuk wilayah timur Indonesia.
Di bisnis mail, pengembangan kami fokuskan pada parsel dan express courier. Demi mendukung pengembangan tersebut, perlu dibangun infrastruktur processing dan delivery yang modern dengan standar best practise di dalam dan luar negeri sehingga mampu menangani kiriman secara baik.
Untuk mempercepat pembenahan bisnis mail dan parsel ini, kami merekrut SDM eksternal yang berkualitas dan memiliki track record penanganan yang baik dari swasta.
Ekspansi ke luar negeri
Kami juga akan memperluas jaringan kantor yang dimiliki. Misalnya, menambah sekitar 250 kantor sehingga di akhir tahun nanti jumlahnya menjadi lebih dari 4.000 kantor. Targetnya, Pos memiliki 7.000 kantor pada tahun 2016.
Selain menambah jaringan kantor di dalam negeri, kami ingin ekspansi ke pasar luar negeri, terutama yang menjadi kantong-kantong TKI seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan. Mungkin yang paling cepat adalah Hong Kong karena salah satu perusahaan pengiriman uang di sana sudah menawarkan diri untuk diakuisisi.
Tidak sulit masuk ke sana karena peraturannya tidak terlalu ketat. Rencananya, ekspansi ke luar negeri baru akan kami lakukan tahun 2015.
Selain itu, kami meningkatkan efisiensi biaya. Misalnya, dari sisi belanja perusahaan seperti pembelian komputer. Kami akan memperbarui sebanyak 8.000 unit komputer tahun ini. Jika sebelumnya kami membeli melalui retail, sekarang akan beli langsung dari produsennya. Dengan membeli langsung dari produsen, tentu harganya lebih murah.
Kami menginginkan organisasi ini menjadi sangat efisien pada tahun 2016. Caranya, kami berencana membentuk holding dan mendirikan anak-anak usaha di bidang masing-masing.
Salah satunya, properti. Anak perusahaan ini nanti yang akan mengurusi seluruh properti yang dimiliki PT Pos. Bukan cuma memelihara tapi juga memaksimalkan aset properti yang dimiliki.
PT Pos saat ini punya 3.000 lokasi di seluruh Indonesia. Kalau dipakai sendiri maka cost-nya mahal. Kami akan menghitung kembali berapa meter persegi yang bisa kami hasilkan dari aset tanah yang dimiliki.
Makanya, aset itu akan di manfaatkan untuk hotel atau ruko. Kalau ruko mungkin bisa kami bangun sendiri, tapi kalau hotel tentu perlu kerja sama dengan pihak ketiga. Kami sudah mendapat persetujuan secara lisan dari komisaris untuk rencana tersebut.
Selain ekspansi bisnis, kami juga akan meningkatkan layanan agar tak kalah dengan para pesaing.
Harapan kami PT Pos bisa menjadi rujukan pengguna jasa pengiriman

0 komentar: