Yahoo Messager
Status YM

Monday 23 September 2013

Limbah Styrofoam Bisa Jadi Kasur Hangat

Ilustrasi : Reuters Ilustrasi : Reuters
JAKARTA - Siapa sangka jika bahan styrofoam yang hanya menjadi limbah mampu diubah menjadi kasur hangat ramah lingkungan? Inovasi tersebut lahir dari tangan tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni Lutfhan Hadhi Priambodo, Sofika Azizia, dan Wahid Nurwahyudin.

Kasur lantai aromaterapi bermotif batik karya mereka diberi nama STYROBED. Menurut Lutfhan, pemilihan styrofoam sebagai bahan baku karena teksturnya mudah dijadikan butiran lembut sehingga menghasilkan kasur lantai yang hangat dan nyaman.

Selain menjadi solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah styrofoam, STYROBED ternyata juga digunakan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pemulung sampah di Desa Galuga, Kabupaten Bogor. Usaha ini dikembangkan melalui sistem bisnis sosial terpadu (integrated social business).

Lutfhan menyebut, Desa Kaluga merupakan salah satu kawasan pengepul sampah yang cukup tinggi di Bogor. Selain itu, di desa tersebut terdapat pabrik garmen yang limbah tekstilnya belum termanfaatkan dengan baik.

"Mayoritas warga Desa Galuga berprofesi sebagai pemulung sampah yang tidak memiliki keterampilan khusus dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan yang ada. Oleh karena itu, bisnis ini hadir sebagai solusi melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar dalam pelaksanaannya," ungkap Lutfhan, seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (23/8/2013).

Dia menjelaskan, kerjasama akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengolahan styrofoam, pembentukan pola kain, dan pembuatan STYROBED. Mereka pun telah memberikan pelatihan, pembinaan dan pendampingan selama pelaksanaan secara berkala.

Pada tahap satu, akan diberi pelatihan kepada kelompok bapak-bapak mengenai proses pengolahan styrofoam yang terabaikan menjadi butir stryrofoam siap pakai. Sementara untuk kelompok ibu-ibu yang tidak bekerja di Desa Galuga juga akan diberi pelatihan proses pembentukan pola kain dan proses penjahitan STYROBED.

"Namun untuk pembuatan aromaterapinya tidak melibatkan warga Galuga melainkan melakukan kerjasama kemitraan dengan produsen aromaterapi di Kota Bogor. Bahan dasar aromaterapi adalah Habbatussauda yang telah teruji khasiatnya untuk kesehatan tubuh, yang kemudian dicampur dengan minyak essensial," paparnya.

Kemudian, lanjutnya, pelatihan warga desa akan menjadi tahapan kedua dan ketiga dari kerjasama integrated social business yang ada. Pelatihan dan pembinaan awal akan menjadi modal awal dalam berjalannya bisnis ini, karena nantinya mereka yang secara langsung menjadi  karyawan produksi dari bisnis ini.

"Styrofoam yang dikumpulkan tidak lagi dijual kepada pengepul, melainkan mereka olah dan proses menjadi STYROBED ini. Selanjutnya STYROBED akan melalui proses pengemasan dan pelabelan oleh tim kami sehingga siap untuk dijual di pasaran," urai Lutfhan. (mrg)

sumber okezone 

0 komentar: